Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Artefak
Sistem Artefak
Menurut Kebudayan Koentjaraningrat
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOE5xJ5GeqUBOSTzLqFZDpb5UMjIi3UQybr8np-j7Qi0knhP9X41iZPV5bRDMMFoaIcltI0E4_j9KjaRqRsKyI9UpNPFjcXv5QY8uHIGekJX2pnTe5xUi3sFCwkrELpbI9n5ikto2jMb0/s400/borobudur-13.jpg)
Dalam suat upacara selamatan, terdapat berbagai sesaji atau peralatan yang dibutuhkan atau digunakan dalam aktivitas tersebut. Di dalam suatu kampanye partai politik dibuat berbagai macam lambang partai berupa bendera yang menyimbolkan keberadaan atau kebesaran partai tersebut. Dalam kehidupan manusia ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lainnya. Misalnya, di dalam upacara pernikahan tata cara mengenai upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan, dan bagaimana jalannya upacara tersebut merupakan wujud kebudayaan dalam tataran yang paling abstrak, yakni sistem ide. Namun, upacara perkawinan merupakan sebuah aktivitas yang berpola dari suatu masyarakat. Seperti upacara perkawinan dalam masyarakat Makassar yang begitu rumit tata cara adat istiadat pernikahan yang teratur dan tetap dengan mempergunakan berbagai benda yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut.
0 komentar